Mendapatkan pasif income dari P2P Lending bisa jadi cara investasi yang bisa kamu lakukan di zaman kekinian yang perlu banyak biaya.

Imbal hasil investasi yang didapatkan rutin secara bulanan dengan menjadi pendana (lender) di platform teknologi finansial peer-to-peer lending bisa menjadi pasif income, lho.

Namun, faktor apa yang perlu diperhatikan sebelum menentukan berapa besaran dana, bagaimana memilih platform yang tepat, dan cara memutuskan peminjam dana (borrower) mana yang potensial? Cari tahu lengkapnya yuk melalui TTS berikut ini.

 

Investasi P2P Lending

Passive income atau pendapatan pasif merupakan pendapatan yang bisa didapatkan seseorang atas kegiatan ekonomi yang dia lakukan tanpa perlu berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Pendapatan pasif ini dapat dihasilkan seseorang bahkan saat orang tersebut tertidur.

Saat ini, menciptakan pendapatan pasif bukan merupakan suatu hal yang sulit dilakukan.

Dengan melakukan investasi Peer to Peer (P2P) Lending, kamu bisa memperoleh pengembalian investasi yang relatif tinggi secara periodik waktu tertentu atau yang telah ditetapkan sebelumnya.

Di samping itu, bagi kamu yang berinvestasi Peer to Peer (P2P) ini juga akan memperoleh keuntungan berupa fleksibilitas yang bagus. Jadi, menjadi barang tentu kamu akan mendapatkan passive income yang terbilang menarik.

Menariknya, dalam investasi Peer to Peer (P2P) ini tidak memiliki risiko kerugian yang tinggi seperti halnya investasi saham. Kamu dapat memperluas portofolio dengan mendistribusikannya kepada peminjam lainnya.

Selain itu, untuk kamu yang beragama Islam, terdapat P2P Lending syariah yang bisa diambil. Sehingga tidak perlu khawatir lagi akan hukum halal-haramnya.

Akan tetapi, untuk bisa mendapatkan pasif income dari P2P Lending, kamu pun harus memiliki pengetahuan untuk memilih dari banyaknya platform yang ada.

Faktor apa yang perlu diperhatikan sebelum menentukan berapa besaran dana, bagaimana memilih platform yang tepat, dan cara memutuskan peminjam dana (borrower) mana yang potensial?

Tentunya pertanyaan-pertanyaan di atas sudah muncul dibenak kamu, bukan?

Namun sebelum mencari tahu jawaban dari pertanyaan tersebut, yuk mainkan dulu Teka Teki Silang (TTS)-nya dengan klik tombol di bawah ini:

 

P2P Lending sebagai Passive Income

Punya passive income memang menyenangkan. Selain menambah penghasilan, juga untuk membebaskan finansial kamu. Apalagi di zaman modern saat ini, hidup memerlukan banyak biaya.

Tak hanya untuk kebutuhan pokok, akan tetapi juga kebutuhan lifestyle seperti liburan, hobi, dan sebagainya.

Untuk dapat memenuhi semua itu, kamu harus mempersiapkan keuangan masa depan sedini mungkin. Salah satunya dengan berinvestasi atau mendapatkan passive income.

Ada banyak cara untuk berinvestasi, mulai dari saham, emas, reksa dana, properti dan sebagainya.

Yang menarik, jika kamu bukan orang yang suka mengambil risiko yang besar, tidak punya banyak waktu maupun resource untuk memperhatikan pasar modal yang fluktuatif, namun keuntungan yang didapatkan berpotensi untuk menambah pundi-pundi, maka investasi P2P Lending bisa menjadi pilihan yang tepat.

Cara Mudah Dapat Pasif Income dari P2P Lending Zaman Now 01 - Finansialku

[Baca Juga: Penghasilan Pasif = Penghasilan yang Bisa Didapatkan Walau Rebahan?]

 

Memiliki Skema yang Mudah

P2P Lending merupakan skema investasi pinjaman yang menghubungkan antara pemilik dana dengan pencari pinjaman dalam satu platform digital.

Bagi investor, jenis investasi ini sangat memudahkan bagi yang ingin mendapatkan pendapatan pasif tanpa membuang banyak waktu. Cukup menyalurkan dana yang dipilih ke peminjam yang sudah tersedia di platform.

Keuntungan akan kamu dapatkan dari imbalan yang dibayarkan peminjam. Besarannya juga sudah tercantum pada campaign, sekaligus dengan peringkat risikonya.

P2P Lending merupakan skema investasi yang saat ini sedang naik daun di Indonesia. Potensi imbalannya juga cukup besar, yakni mendapatkan imbalan hingga 20-30% per tahunnya.

P2P Lending bisa mengelola portofolio investasi kamu secara online sehingga manajemen risiko pun bisa lebih terkontrol.

 

Lebih Fleksibel

Melalui P2P Lending, investasimu akan lebih fleksibel karena kamu bisa menyalurkan dana yang dimiliki kepada para peminjam dengan tingkat risiko yang berbeda-beda.

Para peminjam yang mengajukan pinjaman tunai, harus melewati proses credit scoring yang dilakukan oleh pihak platform P2P Lending.

Pihak platform akan mengklasifikasikan peminjam ke tingkat risiko yang harus diketahui oleh para calon investor. Setelah klasifikasi ini ditayangkan di platform, maka kamu selaku investor bisa bebas memilih untuk mendanai jenis pinjaman yang ada.

Kamu pun bisa membagi dana investasi ke beberapa klasifikasi pinjaman dalam satu waktu untuk portofolio investasi yang berbeda-beda.

Cara Mudah Dapat Pasif Income dari P2P Lending Zaman Now 02 - Finansialku

[Baca Juga: TTS: 10++ Ide Passive Income Dalam Menggapai Kemerdekaan Keuangan]

 

Transaksi Aman

Jaminan keamanan dalam bertransaksi di platform P2P Lending ini sangat diutamakan. Investor berhak mengetahui jenis risiko yang akan diambil sebelum menaruh uangnya di platform.

Ada dua risiko utama dalam berinvestasi di P2P Lending yaitu risiko gagal bayar dan juga risiko fraud.

Untuk mencegah risiko tersebut, platform P2P Lending akan memverifikasi dan menyeleksi pengajuan pinjaman yang datang untuk memastikan bahwa identitas yang digunakan oleh peminjam adalah asli serta memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman pokok plus biayanya.

Selain itu, platform P2P Lending juga harus terdaftar di OJK sehingga semua transaksi di platform dapat diawasi.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!

12 Ebook Perencanaan Keuangan 30an

 

Tips Mendapatkan Passive Income Lewat Fintech P2P Lending

Sebelum memutuskan berinvestasi untuk mendapatkan pasif income dari P2P lending, tentu investor perlu untuk memilih platform mana yang dirasa tepat untuk digunakan.

Di bawah ini, Finansialku memberikan tips yang harus kamu perhatikan saat memilih platform P2P Lending.

 

#1 Pilih Platform Fintech yang Kredibel

Kunci pertama adalah kamu harus pilih platform fintech yang sudah berizin atau terdaftar di OJK.

Selain itu, pastikan platform tersebut bisa mengelola risiko lender dengan lebih aman. Misalnya, platform tersebut memiliki underlying emas atau asuransi kredit.

Sehingga, seandainya terjadi gagal bayar dari peminjam dana (borrower), modal lender tidak akan 100 persen hilang. Jangan lupa juga untuk cari platform yang memiliki TKB90 (tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari) di atas 90 persen.

Cara Mudah Dapat Pasif Income dari P2P Lending Zaman Now 03 - Finansialku

[Baca Juga: Daftar Aplikasi P2P Lending yang Cocok Untuk Dana Pendidikan Anak!]

 

#2 Sesuaikan Periode Investasi dengan Pilih Borrower Potensial

Cara mendapatkan pasif income dari P2P lending selanjutnya, kamu harus menyesuaikan pilihan periode investasi dengan tujuan keuangan dengan memilih borrower yang potensial.

Misalnya, kamu bisa pilih P2P lending dengan periode investasi pendek, kurang dari 1 tahun dengan bunga yang tidak terlalu tinggi tetapi jauh lebih aman.

Hal ini penting untuk dipahami karena pengelolaan risiko merupakan hal yang krusial dalam berinvestasi di P2P Lending.

Lebih lanjut, kalau kamu sudah menemukan segmen borrower yang cocok, maka kamu sebagai investor bisa melakukan top-up secara konsisten dari budget investasi bulanan pendapatan. Hal ini sama seperti menabung atau investasi dalam instrumen lain.

 

 

#3 Sabar Menunggu Hasil dari Siklus Perputaran

P2P Lending memang membuat kamu jadi lebih mudah. Hal tersebut dikarenakan kamu tidak perlu terus-menerus melakukan pemantauan untuk mencari peluang seperti halnya pada instrumen saham.

Kendati demikian, kamu harus sabar dalam menunggu hasilnya berputar satu hingga tiga kali siklus perputaran. Dengan kata lain, investasi ini jangan semata-mata hanya kamu jadikan pendapatan pasif.

Kamu pun dapat memasukkan kembali menjadi modal sehingga uang kamu terus berputar dan menjadi cuan. Makanya, penting untuk kamu menentukan tujuan ketika berinvestasi.

Cara Mudah Dapat Pasif Income dari P2P Lending Zaman Now 04 - Finansialku

[Baca Juga: Bisakah Penghasilan Aktif Jadi Penghasilan Investasi dan Pasif?]

 

Contoh, tabungan di salah satu platform P2P sudah mencapai lebih dari Rp 200 juta, walaupun sudah sampai tujuan passive income bulanan sekitar Rp 2 juta, kamu bisa terus melakukan top up atau menggunakan imbal hasil itu untuk diputar lagi secara otomatis.

Alasannya, jangan sampai lupa salah satu poin di atas: tujuan keuangannya harus jelas. Misalnya, menargetkan passive income ini untuk membayar kredit kepemilikan rumah (KPR), atau digunakan nanti sebagai pendapatan bulanan ketika pensiun.

Apabila itu belum cukup dan kita sendiri belum terlalu membutuhkan passive income tersebut, sabar saja dan putar terus demi tercapainya tujuan keuangan kita lewat platform fintech P2P Lending.

 

Rajin Pendanaan = Mendapat Pasif Income

Bila kamu rajin melakukan pendanaan online P2P Lending setiap bulan, maka kamu memiliki kesempatan untuk menciptakan passive income sendiri.

Pendanaan online P2P Lending akan memberikan kamu keuntungan tetap sesuai dengan bunga keuntungan yang ditetapkan dari masing-masing grade peminjam.

Semakin kamu sering mendanai, nilai uang kamu pun tentu terus akan bertambah ketimbang dibiarkan diam dalam tabungan karena akan terus terpotong biaya administrasi dan nilainya pun akan tergerus inflasi.

 

Jadi, apakah kamu tertarik untuk mendapatkan pasif income dari P2P lending? Kunci dari semua hal tersebut adalah kamu harus rajin, sabar dan tetap berusaha untuk mendapatkan pasif income yang diharapkan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, ya. Jangan lupa share artikel ini pada Sobat Finansialku yang ingin menambah pasif income juga. Terima kasih.

 

 

Sumber Referensi:

  • Aziz Rahardyan. 21 Oktober 2020. Tips Mendapatkan Passive Income Lewat Fintech P2P Lending. Finansial.bisnis.com – http://bit.ly/2L0CBQv
  • Walter P. Dapatkan Passive Income dengan Pendanaan Online P2P Lending. Koinworks.com – http://bit.ly/36rKypp

 

Sumber Gambar:

  • P2P 1 – http://bit.ly/2YtEvMM
  • P2P 2 – http://bit.ly/3j7PkxC
  • P2P 3 – http://bit.ly/3t8IvAe
  • P2P4 – http://bit.ly/36lWEjS