Agar terhindar dari riba, Finansialku memberikan 5 tips terhindar riba yang bisa Anda lakukan melalui TTS berikut ini.

Hingga saat ini riba masih saja terjadi di berbagai aktivitas, baik dalam aktivitas jual beli, utang piutang, maupun transaksi lainnya.

Dalam muamalah, riba tidak hanya dipandang sebagai hal yang haram untuk dilakukan. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Quran, riba merupakan perbuatan yang tidak memiliki moralitas bagi pelakunya.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Riba

Menurut bahasa, riba memiliki pengertian kelebihan, bertambah, berkembang, atau menggelembung.

Menurut istilah, Syeikh Muhammad Abduh berpendapat bahwa yang dimaksud dengan riba adalah penambahan-penambahan yang dibebankan kepada orang yang meminjam harta seseorang akibat dari pengunduran janji pembayaran daripada batas waktu yang telah ditetapkan.

Dewasa ini, media sangat gencar dalam menampilkan kehidupan yang serba mewah. Hal tersebut mendorong gaya hidup konsumtif dalam masyarakat kita.

Bahkan, gaya hidup konsumtif tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Gaya hidup ini mulai merambah ke pelosok-pelosok desa.

Ditambah dengan semakin menjamurnya lembaga-lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan cara yang sangat mudah, masyarakat yang konsumtif merasa dimudahkan dalam membeli sesuatu untuk memenuhi hasratnya.

Cukup dengan mengisi formulir pengajuan kredit, menandatanganinya, barang pun akan terbeli. Terkait bagaimana melunasinya menjadi urusan belakang.

Muslim Terhindar dari Riba Lakukan 5 Tips Mudah Ini 03 - Finansialku

[Baca Juga: Tanpa Riba! Ini 5+ Investasi Syariah Terbaik, Cek Daftarnya]

 

Yang penting menikmati dulu barangnya, menikmati rasa gengsi yang timbul karena membeli barang mahal. Sehingga, manfaat dari barang yang dibeli seringkali justru menjadi pertimbangan kedua.

Masalah mulai timbul ketika tagihan kredit datang di kemudian hari, yang ternyata jumlahnya membengkak akibat bunga-berbunga yang diterapkan.

Pada ilustrasi di atas, dapat dikatakan bahwa sudah terjerumus dalam praktek riba.

Nah, agar semakin banyak Muslim yang mulai sadar dan tidak terjerumus dalam praktek riba, baik sadar maupun tidak, Finansialku akan memberikan tips terhindar riba yang dapat Anda lakukan.

Namun sebelum itu, yuk mainkan dulu Teka Teki Silang (TTS)-nya dengan klik tombol di bawah ini:

 

Tips Agar Terhindar Dari Riba

Supaya dapat terhindar dari riba, Finansialku memberikan beberapa tips terhindar riba yang dapat Anda terapkan berikut ini,

 

Tips Pertama: Berilmu Dulu Sebelum Membeli

Dalam bertindak, Islam selalu mengajarkan berilmulah terlebih dahulu. Dalam masalah ibadah, Islam mengajarkan hal ini agar amalan seseorang tidak sia-sia.

Dalam masalah muamalah pun demikian. Karena jika tidak, seseorang bisa terjerumus dalam sesuatu yang diharamkan.

Misalnya seorang pedagang, hendaknya sudah paham seputar hukum jual beli. Apabila tidak memahaminya, bisa jadi pedagang tersebut memakan riba atau menikmati rizki dengan cara yang tidak halal. ‘Ali bin Abi Tholib mengatakan,

 

مَنْ اتَّجَرَ قَبْلَ أَنْ يَتَفَقَّهَ ارْتَطَمَ فِي الرِّبَا ثُمَّ ارْتَطَمَ ثُمَّ ارْتَطَمَ

“Barangsiapa yang berdagang namun belum memahami ilmu agama, maka dia pasti akan terjerumus dalam riba, kemudian dia akan terjerumus ke dalamnya dan terus menerus terjerumus.”

 

Selain itu, ‘Umar bin Khottob radhiyallahu ‘anhu berkata,

لَا يَتَّجِرْ فِي سُوقِنَا إلَّا مَنْ فَقِهَ أَكْلَ الرِّبَا

“Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.” (Lihat Mughnil Muhtaj, 6: 310)

Muslim Terhindar dari Riba Lakukan 5 Tips Mudah Ini 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kupas Tuntas! Apakah P2P Lending Riba atau Tidak?]

 

Hal di atas bukan hanya berlaku bagi penjual atau pedagang, namun berlaku juga untuk pembeli. Pembeli pun harus mengetahui seluk beluk jual beli sebelum melakukan transaksi.

Misalnya, sedikit sekali nasabah perkreditan rumah, mobil atau motor yang mengetahui bagaimanakah hakekat sebenarnya jual beli kredit yang mereka lakukan.

Sebuah rumah ditawarkan oleh pihak A, namun urusan pelunasan nantinya di Bank Perkreditan. Pada hakekatnya hal ini dapat menjadi transaksi riba atau menjual barang yang belum dimiliki secara sempurna.

Jika menilik transaksi tersebut, pihak perkreditan pada hakekatnya memberikan pinjaman kepada pihak yang ingin membeli rumah, lalu meminta mengembalikan pinjaman tersebut secara berlebih.

Faktanya, para ulama telah sepakat, “Setiap utang yang ditarik keuntungan, maka itu adalah riba.” Maka dari itu, kita sebagai nasabah atau pembeli perlu untuk paham dari awal pengertian riba dan berbagai macam bentuk riba.

Paling minimal, Anda dapat bertanya pada para ulama yang lebih berilmu sehingga bisa selamat dari riba sampai debu-debunya.

 

Tips Kedua: Mengetahui Bahaya Riba

Setelah mengetahui definisi riba dan berbagai bentuknya, tips terhindar riba berikutnya adalah mengetahui bahaya riba akan semakin membuat seorang muslim menjauhi transaksi haram tersebut.

Karena dengan mengetahui ancaman-ancaman riba, tentu menjadi tidak ingin terjerumus dalam riba. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً

“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya dari pada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali” (HR. Ahmad 5: 225. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 1033).

 

Dalam hadits yang lain disebutkan,

 

الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ

Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah apabila seseorang melanggar kehormatan saudaranya.”

(HR. Al Hakim dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih dilihat dari jalur lainnya).

 

Perlu untuk dipahami bahwa dosa riba bukan hanya berlaku bagi kreditur, pihak perkreditan atau bank. Akan tetapi, nasabah atau debitur pun juga mendapatkan dosa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), orang yang menyerahkan riba (nasabah), pencatat riba (sekretaris) dan dua orang saksinya.” Beliau mengatakan, “Mereka semua itu sama (karena sama-sama melakukan yang haram)” (HR. Muslim no. 1598).

 

Tips Ketiga: Tidak Bermudah-mudahan dalam Berutang

Islam menerangkan agar kita tidak terlalu mudah untuk berutang. Orang yang berutang dan enggan melunasinya, padahal ia mampu, sungguh sangat tercela.

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

 

Dari Shuhaib Al Khoir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri” (HR. Ibnu Majah No. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

 

Berutanglah ketika Anda merasa sangat perlu dan yakin mampu melunasinya. Karena kita tidak mengetahui kondisi kita nantinya, apakah bisa melunasinya atau tidak.

 

Tips Keempat: Milikilah Sifat Qona’ah

Tidak merasa cukup, alias tidak memiliki sifat qona’ah. Hal tersebut yang membuat orang ingin hidup mewah-mewahan. Oleh karena itu, tips terhindar riba berikutnya adalah miliki sifat qona’ah.

Karena memiliki penghasilan yang biasa saja namun ingin mengikuti gaya hidup terbaru, memiliki smartphone mahal, mobil mewah dan rumah layak istana, akhirnya jalan kredit yang ditempuh. Dan kebanyakan kredit yang ada tidak jauh-jauh dari riba.

Gunakanlah handphone biasa asalkan bisa digunakan untuk berkomunikasi, atau menggunakan motor yang memang lebih pas untuk keadaan jalan di negeri kita yang tidak terlalu lebar, atau hidup di rumah yang cukup, sebenarnya terasa lebih aman dan selamat dari riba untuk saat ini.

Muslim Terhindar dari Riba Lakukan 5 Tips Mudah Ini 02 - Finansialku

[Baca Juga: Gak Kepikiran! Begini Cara Melunasi Utang Riba dengan Cepat dan Halal]

 

Mari kita coba belajar untuk memiliki sifat qona’ah, selalu merasa cukup dengan rizki yang Allah anugerahkan, maka tentu kita tidak selalu melihat indahnya rumput di rumah tetangga karena taman di rumah kita pun masih terasa sejuk.

Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051).

 

Para ulama berkata, “Kaya hati adalah merasa cukup pada segala yang engkau butuh. Jika lebih dari itu dan terus engkau cari, maka itu berarti bukanlah ghina (kaya hati), namun malah fakir (hati yang miskin)” (Lihat Fathul Bari, 11: 272).

Jika seorang muslim memperhatikan orang di bawahnya dalam hal dunia, itu pun akan membuat ia semakin bersyukur atas rizki Allah dan akan selalu merasa cukup.

Berbeda halnya jika yang ia perhatikan selalu orang yang lebih dari dirinya dalam masalah harta. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim no. 2963).

 

Orang yang memiliki sifat qona’ah sungguh terpuji. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

“Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah menjadikannya sifat qona’ah (merasa puas) dengan apa yang diberikan kepadanya” (HR. Muslim no. 1054).

 

Rasulullah sendiri selalu memohon kepada Allah agar dianugerahkan sifat qona’ah dalam do’anya,

 

اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf –terhindar dari yang haram- dan sifat ghina –selalu merasa cukup-).” (HR. Muslim no. 2721).

 

banner -kupas tuntas mengenai riba

 

Tips Kelima: Perbanyak Doa

Tips terakhir yang penting adalah memperbanyak doa. Karena kita bisa terhindar dari yang haram, tentu saja dengan pertolongan Allah termasuk dalam masalah riba. Di antara doa yang bisa kita panjatkan adalah,

 

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ

Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot, wa tarkal munkaroot” (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan berbagai kebajikan dan meninggalkan berbagai kemungkaran) (HR. Tirmidzi no. 3233, dari Ibnu ‘Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

 

Selain itu, kita bisa perbanyak doa agar bisa terbebas dari utang,

 

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom” (Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari dosa dan terlilit utang).

 

Dalam lanjutan hadits tersebut disebutkan bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa beliau banyak meminta perlindungan dari utang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ

“Seseorang yang terlilit utang biasa akan sering berdusta jika berucap dan ketika berjanji sering diingkari” (HR. Bukhari no. 832 dan Muslim no. 589).

 

Itulah kelima tips terhindar riba yang bisa Anda lakukan dengan mudah. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim yang taat.

Jangan lupa bagikan artikel ini pada sahabat muslim lainnya. Terima kasih.

 

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 6 Cara Menghindari Riba. Dalamislam.com – http://bit.ly/3qlLt2P
  • Redaksi. 21 Januari 2021. 5 Langkah Agar Tidak Terjerumus dalam Transaksi Riba. Kumparan.com – https://bit.ly/3ba32MP

 

Sumber Gambar:

  • Riba 1 – http://bit.ly/2MXftDH
  • Riba 2 – http://bit.ly/3anigPr
  • Riba 3 – http://bit.ly/3akrThG
  • Riba 4 – http://bit.ly/3dfBY1s